Sejarah telekomunikasi secara garis besar, telekomunikasi sudah ada sejak abad ke-18 dan sekarang sudah berkembang dengan sangat pesat. Umumnya teknologi ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti telegram, telepon, televisi, dan masih banyak lagi lainnya.
Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan ‘Telekomunikasi’ bentuk komunikasi jarak jauh.
Di Indonesia sendiri Pada dasarnya telekomunikasi telah dikuasai asing sejak zaman kolonial yaitu saat di mana Telkom baru berdiri. Indosat pun sejak awal lahirnya pada 1967 tak luput dari peran pemodal asing. Baru pada 1980 pemerintah Indonesia mengambil alih seluruh saham Indosat, sehingga menjadi BUMN. Namun, ternyata asing kembali lagi bermain pada 1993. Saat itu, kebijakan pemerintah RI menempatkan Telkom dan Indosat sebagai dua penyelenggara telekomunikasi lokal yang melakukan praktik monopoli. Karena keterbatasan dana yang dimiliki pemerintah maupun operator telekomunikasi, maka pembangunan infrastruktur telekomunikasi khususnya jaringan telekomunikasi tetap (fixed wireless) lokal saat itu tentang Kerja Sama Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi Dasar memungkinkan kerja sama antara Telkom atau Indosat dengan perusahaan lain dalam penyelenggaraan jasa telekomunikasi dasar.
Perjalanan telekomunikasi di Indonesia dimulai dengan hadirnya NMT (Nordic Mobile Phone) dengan sistem analog yang dikembangkan oleh The Telecommunication Administration of Sweden, Norwegia, Finlandia, dan Denmark. Setahun berselang, teknologi bergeser ke NMT Modifikasi dengan sistem AMPS (Advance Mobile Phone System), dimana ada 4 operator di Indonesia yang menggunakan sistem ini, yaitu PT Rajasa Hazanah Perkasa, PT Elektrindo Nusantara, PT Centralindo Telekomindo, dan PT Panca Sakti.
Tahun 1993, industri GSM (Global System for Mobile Communication) mulai berkembang di Indonesia, ditandai dengan proyek percontohan seluler digital PT Telkom di pulau Batam dan Bintan, Kepulauan Riau.
Dekade ini, seiring dengan semakin maraknya operator GSM beroperasi di Indonesia, mulai dari PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang menggunakan SIM Card (1994), disusul oleh Telkomsel yang didirikan oleh Telkom (1995), dan PT Excelcomindo Pratama (1996). Hingga akhir tahun 1999, terdapat 2,5 juta pelanggan seluler di Indonesia dan sebagian besar adalah pengguna produk ketiga operator tersebut.
Tahun 2000, layanan SMS (Short Message Service) mulai marak dan Nokia mejadi brand yang sangat populer. Tahun 2002, penyedia jaringan telekomunikasi Ericsson dan Alcatel mulai masuk ke Indonesia.
Tahun 2003, era CDMA dimulai dengan hadirnya Esia dan Flexi milik Telkom. Kehadiran CDMA diakui cukup berdampak pada jumlah pengguna seluler meningkat tajam karena semakin murahnya tarif layanan dan handset.
Tahun 2006 Hutchinson masuk ke Indonesia dengan merek 3, disusul Axis tahun 2008. Perkembangan telekomunikasi pun semakin pesat di era ini dengan hadirnya berbagai merek smartphone yang memudahkan akses internet dari telepon. Dan sampai akhir tahun 2011, menurut data ATSI (Asosiasi Telepon Seluler Indonesia), pengguna layanan seluler Indonesia telah mencapai 240 juta lebih.
Demikian informasi terkait sejarah telekomunikasi khususnya yang ada di Indonesia.
Universitas di Indonesia yang ada jurusan TEKNIK TELEKOMUNIKASI, Diantaranya:
Nama Kampus | Provinsi | Kota | |
1 | Politeknik Negeri Medan | Sumatera Utara | Medan |
2 | Institut Teknologi Bandung (ITB) | Jawa Barat | Bandung |
3 | Universitas Nasional | DKI Jakarta | Jakarta Barat |
4 | Institut Teknologi Telkom (IT Telkom) | Jawa Barat . DKI Jakarta | Bandung |
5 | Politeknik Negeri Lhokseumawe | Nanggroe Aceh Darussalam | Lhokseumawe |
6 | Politeknik Negeri Bandung (Polban) | Jawa Barat | Bandung |
7 | Politeknik Negeri Sriwijaya | Sumatera Selatan | Palembang |
8 | Politeknik Negeri Jakarta | DKI Jakarta | Jakarta Pusat |
9 | Politeknik Elektronika Negeri Surabaya | Jawa Timur | Surabaya |